Seorang istri merupakan peranan penting bagi kesuksesan suami. Hal itu terbukti dengan tingkah laku suami terharap karir, pekerjaan, dan kehidupan keluarnganya. Al kisah seorang pidato terbaik di daerah jawa timur memberikan sesuatu yang sensasional terhadap kata-kata yang di ucapkan dia. Semua orang pun tertegun melihat kepandaiannya dalam berpidato. Tak bergemin, tak bersuara dan tak berucap ketika seseorang melihat dia berpidato.
Suatu ketika ada seseorang yang mengaguminya terhadap kepandaian nya dalam berpidato. Dia pun bertemu dan bertanya, “apakah gerangan yang membuat anda pandai sekali membuat kami tertegun melihat anda berpidato?” ”Ya itu karena hasil jerih payah saya merangkai kata-kata ketika saya akan berpidato. saya selalu mempersiapkannya setiap malam agar semua berjalan dengan baik.
Istrinya pun mendengar ucapan sombong sang suaminya. Sang istri pun berucap, “tidak kah kau merasa diriku berperan dalam pidato mu ?” sang suami pun berucap, “tidak semua itu adalah hasil jerih payak ku selama ini”
“Hmm… begini saja kebetulan minggu depan saya ada acara temu kangen sama kerabat politik saya, bisa kah bapak memberikan pidato tentang kebenaran dunia?” tantang orang yang mengaguminya tadi.
“baiklah saya akan membuat pidato terbaik saya”. jawab sang pidato
Hari pertama dia mulai menulis pidato terbaiknya, hari kedua dia melanjutkan dengan baik tanpa hambatan, hari ketiga sang istri meninggalkan suaminya dengan alasan harus menemui orang tuanya yang sedang berada di Jakarta.
hari ke empat dan kelima dia merasa tidak ada gambaran untuk membuat pidato dia merasa ada yang hilang dari sisinya, tapi apa ? dia bingung tak karuan. dia sama sekali tidak mendapatkan ide. sampai hari keenam sang istri pulang.
“Istriku, aku sadar atas kesombonganku dua hari ku lalui aku tak mendapatkan sepatah kalimat pun yang kutuangkan dalam pena untuk pidato nanti”.Tapi sayang sang istri menjawab. “Suami ku aku sedang lelah bisa kah kau menninggalkan ku untuk bebrapa saat, lagi pula bukan kah kau sudah pandai merangkai kata ?”
Sang suami pun hanya bisa diam, bagai menelan air ludah sendiri. dia sombong akan ucapannya. Sampai akhirnya dia menyerah dan tak dapat memberikan pidato terbaiknya.
Dari sinilah peran sang istri sangat penting bagi kehidupan sang suami. jangan remehkan kekuatan sang istri. tapi bagi sang istri pun jangan tamak atau sombong dengan kisah ini. karena jika salah suami mu nantinya bisa saja menjadi orang yang tidak kita inginkan karena sikap kita terhadapnya.
Suatu ketika ada seseorang yang mengaguminya terhadap kepandaian nya dalam berpidato. Dia pun bertemu dan bertanya, “apakah gerangan yang membuat anda pandai sekali membuat kami tertegun melihat anda berpidato?” ”Ya itu karena hasil jerih payah saya merangkai kata-kata ketika saya akan berpidato. saya selalu mempersiapkannya setiap malam agar semua berjalan dengan baik.
Istrinya pun mendengar ucapan sombong sang suaminya. Sang istri pun berucap, “tidak kah kau merasa diriku berperan dalam pidato mu ?” sang suami pun berucap, “tidak semua itu adalah hasil jerih payak ku selama ini”
“Hmm… begini saja kebetulan minggu depan saya ada acara temu kangen sama kerabat politik saya, bisa kah bapak memberikan pidato tentang kebenaran dunia?” tantang orang yang mengaguminya tadi.
“baiklah saya akan membuat pidato terbaik saya”. jawab sang pidato
Hari pertama dia mulai menulis pidato terbaiknya, hari kedua dia melanjutkan dengan baik tanpa hambatan, hari ketiga sang istri meninggalkan suaminya dengan alasan harus menemui orang tuanya yang sedang berada di Jakarta.
hari ke empat dan kelima dia merasa tidak ada gambaran untuk membuat pidato dia merasa ada yang hilang dari sisinya, tapi apa ? dia bingung tak karuan. dia sama sekali tidak mendapatkan ide. sampai hari keenam sang istri pulang.
“Istriku, aku sadar atas kesombonganku dua hari ku lalui aku tak mendapatkan sepatah kalimat pun yang kutuangkan dalam pena untuk pidato nanti”.Tapi sayang sang istri menjawab. “Suami ku aku sedang lelah bisa kah kau menninggalkan ku untuk bebrapa saat, lagi pula bukan kah kau sudah pandai merangkai kata ?”
Sang suami pun hanya bisa diam, bagai menelan air ludah sendiri. dia sombong akan ucapannya. Sampai akhirnya dia menyerah dan tak dapat memberikan pidato terbaiknya.
Dari sinilah peran sang istri sangat penting bagi kehidupan sang suami. jangan remehkan kekuatan sang istri. tapi bagi sang istri pun jangan tamak atau sombong dengan kisah ini. karena jika salah suami mu nantinya bisa saja menjadi orang yang tidak kita inginkan karena sikap kita terhadapnya.